PENCARIAN KEHARMONIAN
DALAM PIKIRAN SKEPTISKU
ELegi-elegi adalah filsafat yang hidup (life
filisofi) bukan teks book filosofi diharapakan dari membaca elegi-elegi ini kita bisa merangkai pengalaman kita sendiri dengan cara memahaminya. Apapun bidang ilmu kita bukan suatu alasan sebagai penghalang dalam mempelajari filsafat, karena pendekatan yang digunakan adalah pendekatan hidup. Pendekatan hidup adalah pendekatan yang sangat mendasar, yang menjadi perbedaan adalah bagaimana menjabarkannya,
menguraikannya, dan memaknainya.
Filsafat tidak terlepas masalah hati dan pikiran kadang kita sebagai manusia skeptic terjebak dalam memaknai antara keduanya. Jadi pada dasarnya memaknai hati dan pikiran terletak pada metode yang kita gunakan sebagai pendekatannya.Hal ini terliaht pada pemikiran-prmikiran orang
barat yang selalu mengutamakan pikiran dan terkesan mereka tidak mempunyai hati.
Dalam memaknai segala hal itu didasari atas dasar yang berdimensi baik objek pemakna dan yang memaknainya Sebagai contoh masalah kematian ,kita tidak bisa mendeskripsikan bagaimana nyawa itu keluar dari tubuh kita ,bagaimana malaikat menjabut nyawa dari jasadnya, kita tentunya butuh dimensi-dimensi tertentu dalam memaknainya.
Perbedaaan dalam kualitas metode yang kita gunakan menentukan kategori
keilmuan tertentu. Dengan kualitas metede yang jelas maka kita akan termasuk
dalam kategori perbincangan orang awam atau sudah masuk ke ranah filsafat
ataukah sudah terjun dalam ranah spiritual.
Berbicara masalah
filosofi lagi. Perbedaan mendasar pada filosofi adalah terbuka utuk ruang dan
waktu. Karena filosofi adalah bagaimana kita berfikir terhadap sesuatu maka
segala macam kemungkinan ada di dalamnya baik metode maupun objeknya.
Ranah budaya
juga tidak terlepas dari filosofi karena budaya secara definisi merupakan hasil
pemikiran manusia yagn dilakukan secara sadar. Budaya pada masyarakat sangat banyak
sekali ragamnya. Jika kita lihat dari fungsinya bahwa budaya memperkuat daya
ingat pada masyarakatnya adalah budaya yang sifatnya mencerdaskan. Ketika kita
hidup dalam masyarakat maka pemikiran-pemikiran kita secara sadar atapun tidak
sadar mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan kemasyarakatan. Meliahat pada
faktanya bahwa pemikiran kita terbatas akan sesuatu, dibutuhkanlah suatu interaksi
dalam masyarakat itu agar pemikiran-pemikiran yang terbatas itu bisa
dkembangkan dan di optimalkan dalam penggunaanya bagi terjalinnya masayarakat yang
toleran dalam suatu lingkungan.
Ketakjuban pemikiran-pemikiran
individu yang ada dalam masyarakat bukan terlahir dari sesuatu yang besar akan
tetapi terlahir dari hal paling sederhana. Ketakjuban pemikiran-pemikiran itu
tidak terlepas dari hal-hal sederhana lebih tepatnya lagi terjadinya perbedaan
antara objek pemikir dengan alam sekitar. Dari situlah muncul
pemikiran-pemikiran logis yang menghasilkan suatu karya yang bermanfaat bagi
lingkungan. Tetapi terkadang dalam pemikiran bertentangan dengan hati, yang
menjadi hal penting ketika ini terjadi adalah bukan konflik yang ada antara
hati dan pikiran tetapi bagaimana mencari suatu solusi. Terkadang solusi –solusi
terhadap pemikiran dan hati kita anggap sebagai suatu yang yang sangat sulit.
Harmoni adalaah
ketika sesuatu berjalan sesuai dengan fungsi dan haknya ,hidup ini akan
berjalan dengan baik ketika ada harmoni pada diri kita dan lingkungan. Sebagai
contoh hidung yang fungsinya sebagai indra pencium janganlah sampai mengambil
alih fungsi telinga sebagai indra pendengaran, bagaimana jadinya ketika fungsi
dan hak masing-masing tidak dijalankan atau bahkan diambil alih oleh yang lain
maka terjadilah suatu kerusakan. Begitu juga dengan hati dan pikiran kita
sebagai manusia yang berfikir hendakya tahu batasan-batasan mana yang perlu
untuk pikiran dan batasan-batasan yagn perlu untuk hati. Karana hidup tidaklah
akan bisa dilaksanakan ketika keharmonian tidak ada.
Harmoni akan
tercapai tidak serta merta begitu saja tetapi dilakukan sepanjang hidup dengan
ikhtiar yang continiu. Apa yang akan terjadi ketika bumi berhenti sejenak saja
mngelilingi matahari atau keluar dari rotasinya beberapa derajat saja. Bisa kita
bayangkan seperti apa dampaknya. Jadi keharmonian itu akan terjadi ketika
sesuatu yang merupakan fungsinya dan hanya dilakukan secara terus menerus.